Bagaimana Perkembangan Cloud Computing di Indonesia? Cekdi Sini
Perkembangan cloud computing di Indonesia dalam kurun dua tahun terakhir diproyeksikan oleh International Data Corporation (IDC) mengalami kenaikan sebesar US$186,48 juta.
Selain itu, dikutip dari Suara.com, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menyambut baik langkah perusahaan teknologi swasta untuk mendirikan pusat informasi khusus mengenai sistem cloud di Indonesia. Semuel optimistis akan ada semakin banyak industri tradisional yang bermigrasi dan mengadopsi cloud.
Nah dalam perkembangannya, adopsi cloud computing terjadi semakin cepat seiring dengan kebutuhan bisnis untuk melakukan transformasi digital. Lalu seperti apa proses adopsi dan perkembangan cloud computing di Indonesia? Lengkapnya, simak artikel berikut.
Proses Adopsi & Perkembangan Cloud Computing untuk Startup di Indonesia
Menurut BCG, Indonesia menjadi salah satu negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan pasar public cloud tercepat. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan CAGR (Compound Annual Growth Rate) dari US$0,2 miliar pada 2018 menjadi US$0,8 miliar pada 2023.
Perkembangan adopsi cloud, khususnya di sektor startup ditandai dengan kehadiran cloud provider global di Tanah Air. Salah satunya melalui kehadiran Alibaba Cloud yang turut mendorong perkembangan adopsi cloud computing. Berikut perkembangan Alibaba Cloud di Indonesia:
1. Top cloud provider in APAC (Asia-Pacific)
Berdasarkan The Wall Street Journal, Alibaba Cloud menduduki peringkat pertama pasar cloud di Asia Pasifik untuk IaaS (Infrastructure as a Service) dan IUS (Infrastructure Utility Services). Cloud provider terbesar di China ini, pada September 2022 menjanjikan investasi sebesar US$1 miliar untuk mendukung mitra globalnya.
2. Membuka pusat scrubbing data pertama di Indonesia pada 2021
Pada awal 2021, Alibaba Cloud membuka pusat scrubbing data pertamanya di Indonesia. Dengan demikian, perusahaan IT asal China tersebut mengklaim telah memiliki 86 zona ketersediaan di 28 wilayah di seluruh dunia.
3. Komitmen Alibaba Cloud untuk solusi yang future-proof
Perkembangan Alibaba di Indonesia, mencakup cyber security seperti DDos attack, domain solutions dan lain sebagainya. Selain itu, Alibaba Cloud juga berkomitmen dalam mendukung ketersediaan secara berkelanjutan untuk Data Scrubbing Center.
Alibaba Cloud berkomitmen tawarkan berbagai solusi yang future-proof untuk membantu startup, seperti kemudahan implementasi, tingkatkan kolaborasi dengan tim dan menghemat cost.
Baca juga: Perjalanan Adopsi Cloud Computing untuk Percepat Transformasi Digital di Indonesia
Tren Alokasi Modal untuk Infrastruktur Cloud
Industri cloud computing menarik minat venture capital (VC) berkat potensi ROI-nya yang tinggi. Dengan begitu, VC tertarik mengalokasikan modal untuk infrastruktur cloud bagi startup yang dapat mendukung skalabilitas dan inovasi bisnis mereka.
Indonesian DNB (Digital Native Business) menunjukkan perkiraan bahwa perusahaan unicorn menghabiskan US$5 juta sampai US$25 juta per tahun untuk infrastruktur cloud. DNB di Indonesia cenderung berfokus pada sektor B2C seperti e-commerce dan logistik. Pasar e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai US$44 miliar pada tahun lalu.
Selain itu, venture capitalist, Horowitz juga menyatakan bahwa adopsi cloud computing telah menciptakan peluang baru untuk investasi dan inovasi bagi startup. Dia memperkirakan bahwa cloud computing akan menghasilkan wave of technological innovation yang signifikan di berbagai bidang seperti infrastruktur jaringan, penyimpanan, dan server.
Adopsi Cloud Computing Mendorong Perkembangan Ekonomi Digital
Presiden Joko Widodo memproyeksikan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 mencapai US$146 miliar dan kontribusinya meningkat delapan kali lipat pada 2030. Cloud menjadi salah satu teknologi yang dapat mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Seiring dengan hal itu, semakin banyak bisnis dan organisasi yang melakukan transformasi dan memprioritaskan akselerasi digital lewat adopsi cloud. Hal itu dilakukan tak lain untuk mencapai business agility, efisiensi, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik guna meningkatkan profitabilitas bisnis.
Selain itu, krisis akibat pandemi tidak menyurutkan adopsi cloud computing. Hal ini dibuktikan dengan proyeksi oleh GMV yang mencapai US$77 miliar dari sektor e-commerce, media online, fintech, online travel, dan super apps.
Dapatkan Berbagai Produk Alibaba Cloud di BPT
Saatnya dapatkan solusi cloud computing yang aman, agile dan cost effective untuk bisnis startup Anda dengan solusi Alibaba Cloud di BPT. Kami dapat membantu memastikan adopsi cloud computing yang optimal dalam mendukung transformasi digital startup Anda.
BPT sebagai authorized partner Alibaba Cloud akan membantu Anda menghindari trial and error mulai dari tahap konsultasi, deployment, maintenance, hingga dukungan after sales. Didukung tim profesional IT berpengalaman dan tersertifikasi, BPT akan membantu Anda melewati semua proses adopsi solusi cloud untuk memastikan data dan infrastruktur IT perusahaan bebas gangguan.
Tertarik dengan solusi cloud dari Alibaba Cloud di BPT? Segera hubungi kami di sini.
Penulis: Abdul Aziz
Content Writer CTI Group