WhatsApp

Click To Chat

Perlindungan DDoS Layer 7: Strategi Efektif Menghadapi Ancaman Traffic Normal 

Home > News & Blog

Layer 7 DDoS Protection Imperva BPT

Ancaman Layer 7 DDoS attack kini lebih nyata dari sebelumnya. European Cyber Report 2025 mencatat peningkatan 137% dalam serangan DDoS selama setahun terakhir di Eropa. Yang lebih mengejutkan, dua pertiga dari serangan ini mencapai peak throughput dalam waktu hanya 10–60 detik. Ini membuat waktu respons menjadi sangat krusial bagi perusahaan yang ingin mempertahankan layanan mereka tetap berjalan.

Namun, mengapa DDoS Layer 7 begitu sulit dideteksi? Dan mengapa sistem keamanan tradisional gagal dalam menanganinya? Mari kita kupas lebih dalam! 


Layer 7 DDoS Attack: Ancaman Canggih di Balik Trafik Normal

Di balik traffic HTTP/HTTPS yang terlihat biasa, Layer 7 DDoS attack menyimpan ancaman yang jauh lebih kompleks dan sulit dikendalikan. Serangan ini menargetkan application layer—lapisan tempat interaksi pengguna dan sistem berlangsung—dengan traffic yang menyerupai aktivitas normal. Tapi di balik permintaan tersebut, tersembunyi pola traffic intens dan berulang, cukup untuk membebani resource aplikasi secara bertahap. 

Tanpa perlu ledakan bandwidth, serangan ini bisa menurunkan performa layanan, meningkatkan latency, hingga menyebabkan downtime total.


Mengapa Sistem Keamanan Tradisional Kewalahan Hadapi Layer 7 DDoS?

Layer 7 DDoS attack bukan sekadar soal volume, tapi soal kompleksitas dan pola traffic yang dirancang menyerupai aktivitas pengguna asli. Banyak sistem keamanan tradisional—terutama yang berfokus pada serangan di level networkseperti Layer 3/4—tidak dirancang untuk membaca konteks traffic di application layer. 

Threshold yang disetel secara manual pun rentan menciptakan dua risiko besar: terlalu ketat bisa memblokir traffic yang sah, terlalu longgar justru membiarkan serangan lewat. Tanpa kemampuan adaptif dan visibilitas yang cukup dalam ke lapisan aplikasi, sistem tradisional sering kali gagal mendeteksi ancaman sampai semuanya terlambat.

Untuk menghadapi serangan Layer 7 DDoS yang makin kompleks, dibutuhkan solusi yang tidak hanya reaktif, tapi mampu beradaptasi dengan traffic secara real-time. Di sinilah Imperva Adaptive Threshold hadir sebagai bentuk Layer 7 DDoS Protection yang lebih cerdas, adaptif, dan responsif terhadap dinamika serangan di application layer.


Imperva Adaptive Threshold: Pertahanan Cerdas untuk Serangan yang Kian Canggih

Imperva Adaptive Threshold dirancang untuk menghadapi tantangan utama dari Layer 7 DDoS attack—traffic yang menyerupai aktivitas pengguna normal. Alih-alih mengandalkan threshold statis yang rawan meleset, fitur ini menggunakan machine learning untuk menganalisis pola traffic selama 30 hari terakhir dan secara otomatis menentukan ambang batas optimal tiap situs. Proses ini berjalan setiap hari, sehingga threshold selalu relevan dengan kondisi traffic terkini. Dengan cara ini, sistem bisa mengenali anomali lebih akurat, sekaligus meminimalkan false positive dan false negative.

Lebih dari sekadar deteksi otomatis, Adaptive Threshold juga membawa efisiensi dalam operasional. Bagi tim IT yang sering kewalahan memantau dan menyetel proteksi manual, solusi ini menghilangkan beban tersebut dan menggantinya dengan mekanisme yang adaptif dan scalable. Saat traffic tiba-tiba melonjak—misalnya karena campaign, event, atau flash sale—sistem bisa membedakan mana lonjakan yang sah dan mana yang berpotensi sebagai serangan. Selain itu, Imperva Adaptive Threshold dapat dengan mudah diintegrasikan dengan lapisan DDoS protection yang sudah ada, sehingga memperkuat sistem keamanan tanpa perlu merombak infrastruktur yang telah berjalan. Hasilnya, user experience tetap lancar, aplikasi tetap tersedia, dan ancaman bisa ditahan sebelum berdampak besar.  

Baca Juga: Kenali Bad Bot: Ancaman Digital dan Cara Efektif Mengatasinya


Dapatkan Proteksi Cerdas dari Imperva Bersama BPT

Saatnya lindungi traffic web dan performa aplikasi Anda dari ancaman Layer 7 DDoS dengan solusi adaptif dari Imperva, yang didukung oleh infrastruktur lokal termasuk dua scrubbing center di Indonesia untuk memastikan proses mitigasi berjalan cepat, efisien, dan sesuai kebutuhan bisnis. Sebagai bagian darCTI Group dan value-added distributor resmi Imperva di Indonesia, Blue Power Technology (BPT) siap mendampingi Anda di setiap tahap implementasi—mulai dari konsultasi gratis, integrasi solusi, hingga dukungan after-sales yang andal.   

Dengan pendekatan yang scalable, responsif, dan sesuai kebutuhan arsitektur modern, BPT memastikan Imperva Adaptive Threshold terintegrasi secara mulus ke dalam sistem Anda. Mulai langkah cerdas untuk tingkatkan keamanan digital Anda hari ini dengan menghubungi kami melalui tautan berikut!

Author: Danurdhara Suluh Prasasta 

CTI Group Content Writer

Share on:

telephon

PHONE:
+62 822-9992-2278

Whatsapp

BPT CARE HUB:
+6221 806 22278

Start a Conversation