Banyak perusahaan mulai mendistribusikan operasional bisnis mereka ke edge, di mana para pelanggan, karyawan, dan asetnya berada lebih dekat dan berhubungan secara digital. Konsep ini semakin relevan di era yang serba terkoneksi seperti sekarang. Namun demikian, data dan kebutuhan aplikasi bisnis yang terus bertambah jumlahnya terus menekan perusahaan untuk memutar otak agar bisa mendistribusikannya dengan cepat.
Karenanya, bisnis membutuhkan manajemen data dan kemampuan processing yang lebih besar dari yang ditawarkan model tradisional, seperti aplikasi-aplikasi beroperasi di public dan private cloud yang disediakan perusahaan seperti Amazon, Google, dan Microsoft.
Cloud computing memang menjadi solusi yang ideal bagi bisnis untuk mengatasi hal ini, di mana bisa menyimpan, memproses, dan mengelola data serta aplikasi mereka. Walau demikian, volume data dari perangkat jaringan enterprise, IoT, serta jaringan 5G semakin meningkat, menjadikannya sebagai hambatan bagi implementasi cloud itu sendiri.
Sebagai alternatifnya, edge computing bisa menjadi solusi yang dapat diterapkan, karena memungkinkan pemrosesan data di atau dekat sumbernya, dan mengurangi kebutuhan transfer jumlah data yang besar ke cloud serta menyediakan waktu pemrosesan lebih cepat.
Edge computing diproyeksi akan menjadi tren booming yang memudahkan transformasi digital di berbagai industri. Bahkan menurut Gartner, akan ada lebih dari 50 persen enterprise-managed data yang diciptakan dan dikelola di luar data center atau cloud. Untuk mempelajari lebih lengkap tentang edge computing, simak di artikel berikut ini.
Apa Itu Edge Computing?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, edge computing adalah komputasi terdistribusi yang membawa data lebih dekat ke lokasi yang dibutuhkan, yang mana biasanya ada di “ujung” (edge) jaringan ketimbang di dalam data center.
Dengan edge computing, pemrosesan dan analisis data dilakukan secara lokal di dalam perangkat yang biasanya akan menghasilkan data, atau di server terdekat ketimbang ditransmisikan ke data center remote.
Edge computing bertujuan mengurangi waktu dan bandwidth yang dibutuhkan, untuk mentransmisikan data antara perangkat dan data center, serta memungkinkan pemrosesan dan analisis data secara real-time.Tujuan ini penting bagi aplikasi yang butuh latensi rendah, seperti kendaraan otonom, otomatisasi industri, serta perangkat Internet of Things (IoT). Dengan memproses data di edge, aplikasi ini bisa berjalan dengan cepat dan efisien, serta memanfaatkan resource jaringan secara optimal.
Perkembangan Tren Edge Computing dan Potensinya
Perkembangan edge computing sebagai tren disebabkan beberapa faktor. Pertama, penyebaran perangkat IoT telah menciptakan jumlah data yang harus diproses dan dianalisis secara masif dan real-time, yang mana sebaiknya dilakukan di edge ketimbang data center, karena data center rentan terekspos ancaman siber.
Kedua, semakin banyaknya kebutuhan untuk aplikasi berlatensi rendah membutuhkan pemrosesan data yang lebih cepat. Dan yang terakhir, popularitas cloud computing yang terus meluas juga memberikan concernterkait keamanan dan privasi data, di mana masalah ini bisa diatasi dengan memproses dan menyimpan data di edge.
Edge computing juga dapat membantu bisnis dengan memungkinkan mereka mengembangkan dan men-deploy aplikasi dan layanan baru lebih cepat dan efisien. Sebab, edge computing memungkinkan infrastruktur yang skalabel dan fleksibel, di mana bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berubah.
Potensi Menggabungkan Edge Computing dengan Cloud Computing
Menggabungkan edge computing dengan cloud computing bisa membawa beberapa benefit bagi bisnis. Cara bernama “edge-to-cloud computing” ini memungkinkan bisnis untuk merasakan manfaat dari penerapan antara edge dan cloud computing, di mana dapat menyimpan dan memproses data di dalam cloud, sambil memproses dan menganalisis data di edge secara real-time. Hasilnya tentu akan lebih fleksibel, skalabel, dan hemat biaya karena bisnis dapat mengoptimalkan infrastruktur mereka sambil fokus pada inovasi yang lebih besar.
Lebih dari itu, menggabungkan edge dan cloud computing dapat menyediakan bisnis dengan infrastruktur yang lebih kuat dan tangguh, yang juga mampu menangani fluktuasi dalam kebutuhan yang terus meningkat dan meminimalisir risiko downtime serta kebocoran data.
5 Keunggulan Utama Edge Computing
Menurut Extreme Networks, ada beberapa keuntungan yang bisa diraih bisnis saat hendak beralih ke edge computing dan tentunya dengan memanfaatkan solusi dari Extreme Networks. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
1. Latensi Berkurang
Edge computing mampu mengurangi latensi dan meningkatkan performa jaringan. Keunggulan ini penting bagi aplikasi yang butuh pemrosesan real-time, seperti IoT atau video streaming.
2. Selalu Tersedia
Aplikasi yang membutuhkan high availability tak akan mengalami hambatan jika menerapkan edge computing,karena perangkat dan aplikasi yang berjalan akan selalu terhubung dan tersedia.
3. Keamanan Maksimal
Edge computing dapat meningkatkan keamanan dengan mengurangi jumlah data yang dibutuhkan untuk ditransfer ke seluruh jaringan, sehingga meminimalisir risiko serangan siber dan kebocoran data.
4. Hemat Biaya
Biaya transfer data dengan edge computing akan lebih hemat, karena pemrosesan data dilakukan secara lokal, meminimalisir kebutuhan bandwidth jaringan yang mahal serta mengurangi biaya data storage.
5. Skalabilitas yang Optimal
Edge computing juga dapat meningkatkan skalabilitas dengan mendistribusikan workload ke berbagai perangkat, memungkinkan bisnis untuk menskalakan sesuai kebutuhan dalam memenuhi kebutuhan yang terus berubah.
Peran Extreme Networks dalam Membantu Perkembangan Edge Computing
Sebagai penyedia infrastruktur jaringan ternama, Extreme Networks menghadirkan serangkaian solusi yang andal untuk mendukung penerapan edge computing. Berikut beberapa inisiatif yang dilakukan Extreme Networks untuk membantu bisnis dalam mengadopsi edge computing.
1. Infrastruktur Jaringan
Extreme Networks menyediakan rangkaian solusi infrastruktur jaringan yang dioptimalkan untuk edge computing, seperti switch, router, dan access point yang dirancang untuk menangani volume data yang tinggi dihasilkan dari perangkat edge.
2. Manajemen dan Analitik
Extreme Networks juga menyediakan tool manajemen dan analitik yang dapat membantu bisnis memonitor dan mengoptimalkan penerapan edge computing mereka. Tool ini bisa menyediakan visibilitas real-time ke dalam performa jaringan dan membantu perusahaan mengidentifikasi serta mengatasi isu-isu yang terjadi dengan cepat.
3. Keamanan
Penerapan edge computing bisa rentan terhadap ancaman keamanan, maka dari itu penting bagi perusahaan untuk memiliki solusi keamanan yang kuat. Dalam hal ini, Extreme Networks menawarkan serangkaian solusi keamanan, seperti firewall, sistem pencegahan dan deteksi gangguan, serta solusi akses yang aman untuk membantu perusahaan melindungi lingkungan edge computing mereka.
4. Kemitraan
Extreme Networks juga memiliki kemitraan strategis dengan penyedia teknologi dalam lingkup edge computing, seperti Microsoft, Amazon Web Services, dan Dell Technologies. Kemitraan ini memungkinkan Extreme Networks untuk menawarkan solusi terintegrasi yang disesuaikan dengan penerapan edge computing.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Jaringan Bisnis Anda Butuh WiFi 6 dan 6E
BPT Sebagai Distributor Extreme Networks di Indonesia
Saatnya ciptakan penerapan edge computing secara maksimal dengan rangkaian solusi andal dari Extreme Networks. Anda bisa mendapatkan solusi Extreme Networks langsung dari Blue Power Technology (BPT).
BPT sebagai value added distributor Extreme Networks di Indonesia akan membantu Anda melewati setiap proses mulai dari tahap konsultasi, deployment, management, hingga dukungan after sales untuk mendapatkan koneksi yang cepat, aman, dan latensi rendah. Didukung tim berpengalaman dan bersertifikat, BPT memastikan Anda terhindar dari proses trial and error saat menerapkan solusi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi laman berikut ini.
Penulis: Jeko Iqbal Reza
Content Writer CTI Group