WhatsApp

Click To Chat

Cek 5 Cara Amankan Data Privacy dari Potensi Pencurian Data

Home > News & Blog

Cek 5

Setidaknya enam kasus kebocoran data pribadi (data breaches) pada 2021 sempat mencuri perhatian pengguna internet di Indonesia. Tercatat, data privacy sempat diperjualbelikan di situs darkweb, mulai dari data pengguna BPJS Kesehatan, BRI Life, Tokopedia, Cermati dan Lazada, hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Mengutip Tempo.co, enam insiden kebocoran data pribadi meliputi 279 juta dan 20 juta foto pribadi pengguna BPJS Kesehatan, 2,9 juta data pengguna Cermati, 1,1 juta data pengguna Lazada, 463 ribu dokumen berisi foto e-KTP, nomor rekening, NPWP, akte kelahiran, dan rekam medis nasabah BRI Life. Disusul 91 juta data pengguna Tokopedia dan 2,3 juta data berupa nama, alamat, nomor KTP, hingga tanggal lahir dari server KPU.

Lantas, bagaimana cara terbaik untuk menjaga keamanan data pribadi? Ketahui lebih lanjut bagaimana Imperva mengamankan data privacy Anda dalam artikel berikut.

Fakta Mengenai Keamanan Data Pribadi

Kebocoran data pribadi erat kaitannya dengan asumsi konsumen yang menganggap data pribadi Anda tidak 100% aman saat online. Setiap harinya, hacker menyebabkan pelanggaran data dengan mengekspos alamat email, password, nomor kartu kredit, nomor asuransi, nomor ponsel, foto pribadi, nomor identitas, alamat rumah, dan data sensitif lainnya.

Faktanya, mayoritas orang masih belum menganggap serius keamanan privasi data mereka. Imbasnya, ketika menjadi korban pencurian data, Anda atau perusahaan baru menyadari pentingnya memberikan keamanan untuk data privacy.

Yang mengejutkan dalam sebuah peneilitian terungkap setiap dua detik ada korban baru untuk setiap kasus pencurian data pribadi, hanya di AS. Riset Experian melaporkan, dalam 31% pelanggaran data, diketahui kemudian bahwa ada identitas yang telah dicuri. Pada Januari 2021 saja, lebih dari 870 juta data tercatat telah disusupi.

Data breaches (pelanggaran atau pencurian data) adalah kasus yang tak terhindarkan di era yang serba online. Anda harus mendaftar akun online dan menerima fakta bahwa database berisi informasi sensitif akan menjadi incaran aksi peretasan.

Laporan Imperva setelah menganalisa 100 kasus pencurian data mengungkap bahwa 75?ri data yang dicuri adalah data pribadi. Studi yang sama juga menemukan hanya 15?ta kredensial yang dicuri dan hanya 10% pencurian detail kartu kredit.

Hal ini mengungkap bahwa kredensial dan informasi detail kartu kredit memberikan nilai langsung bagi hacker. Lain halnya dengan data pribadi yang justru memberikan nilai jangka panjang paling tinggu untuk dijual kembali dengan risiko sangat kecil.

Baca juga: Imperva Mitigasi Serangan DDoS Terbesar di 2021

5 Cara Menjaga Data Privacy

Untuk memastikan data pribadi Anda terhindar dari aksi pencurian, pastikan untuk lebih bijak membagikannya. Selain itu, cek lima tips berikut untuk terhindar dari aksi pencurian dan jual beli data pribadi Anda.

Batasi Informasi yang Dibagikan di Media Sosial

Penelitian terbaru menemukan bahwa 70% HRD menolak kandidat berdasarkan informasi yang mereka temukan secara online. Di saat yang sama, HRD juga merespons kandidat yang memiliki citra positif secara online.

Bijak Menggunakan Aplikasi

Berhati-hatilah dengan data yang Anda masukkan ke dalam aplikasi, termasuk gim yang suka dimainkan, daftar kontak, tempat berbelanja, dan lokasi.

Pelajari Cara Melakukan Pengaturan Privasi

Baca dan pelajari pengaturan privasi untuk setiap aplikasi yang di-install. Anda berhak untuk mematikan informasi tertentu sehingga pihak pengembang aplikasi tidak dapat merekam informasi atau data yang tidak ingin Anda bagikan.

Gunakan Password hingga Biometrik yang Sulit Dibobol

Kombinasi password yang terkesan rumit nyatanya tidak dapat memberikan jaminan keamanan seutuhnya. Pastikan Anda juga melengkapinya dengan fitur biometrik, mulai dari fingerprint scan atau FaceID untuk melindungi informasi jika perangkat hilang atau dicuri.

Ketahui Hak untuk Meminta Perusahaan Menghapus Data Anda

Saat ini banyak negara telah memberlakukan undang-undang privasi untuk melindungi data pribadi pengguna internet. Pahami hak Anda untuk meminta perusahaan menghapus semua informasi tentang Anda yang telah mereka kumpulkan. Anda juga berhak untuk mendapatkan salinan data pribadi Anda dari perusahaan mana pun dan memeriksa apakah mereka telah menggunakannya sesuai ketentuan.

Solusi Imperva untuk Menjaga Data Privacy

Anda tidak cukup hanya menerapkan lima tips di atas untuk mencegah potensi pencurian data pribadi. Pastikan Anda juga memberikan perlindungan ekstra dengan menerapkan solusi Imperva untuk menjaga data privacy.

Saatnya lindungi aplikasi dan situs web Anda dengan mudah dan cegah potensi cyberattack. Imperva memungkinkan Anda mendapatkan keamanan dan mendapatkan gratis laporan penilaian risiko dari pakar keamanan kami.

Pelajari lebih jauh bagaimana Imperva melindungi data dan membantu transformasi digital bisnis Anda. Solusi keamanan Imperva telah dipercaya oleh 6.200+ perusahaan di 150 negara dan 500+ mitra di seluruh dunia.

Baca juga: Survei: Indonesia Paling Aktif Adopsi Teknologi Cloud Selama Pandemi

Dapatkan Solusi Keamanan Data Imperva dari BPT

Blue Power Technology (BPT) sebagai salah satu penyedia solusi IT terpercaya di Indonesia telah bekerja sama dengan Imperva untuk membantu bisnis mengamankan data sensitif mereka.

BPT memiliki tim profesional dan tersertifikasi internasional akan membantu Anda melewati setiap proses, mulai dari konsultasi hingga dukungan after-sales demi menjamin keamanan aplikasi dan bisnis Anda. Dapatkan solusi Imperva dari BPT dengan menghubungi kami lebih lanjut di marketing@bluepowertechnology.com.

Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group

Share on:

telephon

PHONE:
+62 822-9992-2278

Whatsapp

BPT CARE HUB:
+6221 806 22278

Start a Conversation